Adee Meitasari

Membaca untuk ditulis Menulis untuk dibaca Minimal untuk pengingat diri...

Selengkapnya
Navigasi Web
Astagfirullah, Anakku Korban Bullying (2)

Astagfirullah, Anakku Korban Bullying (2)

#TantanganGurusiana

#HariKe_7

Setelah malam tasyakuran kelancaran dan keberhasilan paskib menjalankan tugasnya mengibarkan sang saka dalam upacara 17 Agustus, terjadi perubahan positif pada Izza.

Jika biasanya pulang latihan atau pulang sekolah tas bekal atau piranti latihan ditaruh begitu saja dan penjaga rumah yang membereskan, kali ini dia berpesan : "Jangan diberesin, aku saja nanti setelah mandi"

Ketika pengasuhnya menjawab : "wes, babah to dik ben ndang mari"

Yang artinya, biar dik...biar cepat selesai.

Izza menyahut cepat : "Eh, gak boleh kata senior"

Kami berpandangan tersenyum dan sejurus kemudian tertawa.

Bersyukur tetapi sekaligus geli karena kekanak-kanakan si Ketek masih nyata terpampang.

Setiap sabtu selesai subuhan biasanya durgi tidur lagi karena hari libur, sekarang langsung bersiap diri bikin sarapan sekaligus bekal roti tawar yang di buat sandwich atau roti bakar dan setiap jumat sore selalu mengingatkan untuk dibelikan roti tawar.

Sekitar Oktober menurut kakaknya terjadi perubahan yang kurang menggembirakan, adiknya tak lagi suka bercanda dan jahil.

Biasanya ada saja yang dilakukan untuk menggoda kakak dan abangnya, setelah ulahnya berhasil ketawanya terdengar nyaring.

Mendengar itu aku sebagai ibunya kemudian mengamati, benar saat hari guru selesai latihan bungsu kami meminta kakaknya mengantar membeli buquet dan coklat untuk guru dan walasnya.

Saat kakaknya tengah bersiap, tiba-tiba dia berkata keras : "ayolah kak, lemot ini...aku ini wis capek kamu lamae"

"Ih, kamu ini...minta tolong kok sambil marah-marah" kata Qia sang kakak sabar sambil matanya memberi isyarat kepadaku dengan gesturu yang bisa kubaca, kakak heran kenapa adiknya seperti itu.

Jawapan kakaknya bukan menjadikannya sabar tetapi malah sewod : "kamu lemot !!"

aku segera menengahi dan menasehatinya.

Sejak itu hampir setiap jadwal latihan paskib ada saja ulahnya.

Jika tidak marah dia diam seribu bahasa tanpa kata.

Saat aku atau pengasuhnya membujuk makan atau meminta biarlah kami yang membongkar tasnya mengeluarkan lunch box atau baju bekas latihan jika dia capek, Izza menolak.

di kerjakannya semua itu dengan "gubrak-gubrak" tanda marah atau tak enak hati.

Selalu ada saja yang membuatnya marah dan tak sabar, hubungannya dengan kakaknya juga menjadi jauh tak ada lagi canda sapa seperti hari lalu.

Suatu ketika pulang dari Binjas Paskib , Izza marah-marah tak jelas.

Aku saat itu sedang mengerjakan E-rapor yang tengah berkendala sehingga agak stres.

Melihat dan mendengar kemarahannya akan hal sepele aku terpancing dan ganti memarahinya.

Diantaranya jika merasa capek ya sudah berhenti saja latihan, bukankah semua butuhnya untuk ekskul telah dipenuhi dan semuanya baru tak ada yang pinjam dan bekas, apa yang kurang ?

Sempat aku lihat ada mata yang terluka, tetapi aku tak hirau karena akupun tengah sibuk dengan tugasku.

Jika teringat menyesal aku melakukanH

Harusnya aku sabar dan menghiburnya.

Sejak itu dia makin pendiam, makin kurus.

Sebagai ibu aku berasa kasihan dan kali ini menasehatinya dengan halus, jika latihannya dirasa berat tak apa berhenti, tetapi dia menjawab tidak berat, dia suka.

dan menceritakan bahwa minggu depan ada Diklat Paskib sambil meminta tanda-tangan surat ijin dari orang tua, serta menunjukkan daftar yang harus dibawa selama Diklat.

Banyak yang aneh dan tak masuk akal tetapi aku tak mempersoalkan dan berusaha mencarikan apa yang Izza butuhkan karena satu kata yang dia ucapkan : "Adik suka"

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

waah..bersambung..jd nebak nebak deh..

21 Jan
Balas

HeHeHe ...Nggih pak, biar mampir terus.Matur Nuwun

26 Jan



search

New Post